Spartan 20:07

Welcome To Spartan 20:07 Blog, have a nice day....

Tuesday, September 8, 2015

Pengalaman Perjalanan Wisata Ke Dieng Wonosobo Jawa Tengah



Salam hangat para pembaca, ane mau menceritakan pengalaman ane jalan-jalan ke Dieng Wonosobo Jawa Tengah, seperti yang diketahui bahwa kawasan itu adalah sebuah daerah dimana terletak di dataran tinggi, disana terdapat banyak wisata-wisata alam yang indah untuk dikunjungi, kondisi cuaca disana sangatlah dingin bahkan pukul 12.00 siang, kondisi disana tetap saja dingin dan setan selalu menggoda ane untuk tidak membersihkan diri alias mandi :p ( tapi tenang aja ane mandi kok walaupun males padahal pake air hangat, tetep aja dingin ). oke ane bakal mencoba runut perjalanan ane dari awal keberangkatan sampai kepulangan beserta ongkos dan biaya nya, ane disana cuma berdua dengan teman ane, di tempat tersebut ane berwisata cuma 2 hari dari 16 Agustus 2015 sampai 17 Agustus.

15 Agustus 2015

Ane mulai berangkat dari rumah ane di Bandung menuju rumah teman ane di Cimahi, oh iya untuk keberangkatan ane pake Bis Budiman, ada 2 tempat di Bandung untuk keberangkatan, pertama di Terminal  Cicaheum, yang kedua di Terminal Alun-Alun Cimahi, berhubung rumah teman ane deket Alun-alun tersebut, maka dipilihlah pool bis budiman di alun-alun, ( sekalian bisa nitip motor di rumahnya jadi ga usah ngangkot nanti pas pulang, :D ) ane beli tiket ke berangkat kesana langsung ke agen nya sekitar jam 14.00 siang, dan dapat 2 nomor kursi di belakang, dan jadwal berangkat adalah jam 18.30 Abis Maghrib, dan sepanjang perjalanan pun ane tidur, sekitar pukul 24.00, di Bis Budiman ini ada pemberhentian di daerah Ciamis untuk istirahat + Makan 1x, sekitar 1 jam kurang istirahatnya, setelah itu bis berangkat lagi.

16 Agustus 2015

Sekitar pukul 06.00 pagi, kami berdua sudah sampai di terminal Wonosobo, setelah istirahat dan sarapan sejenak kami meneruskan perjalanan ke daerah Dieng, untuk mencapai kesana, harus menaiki mikrolet atau bis mini, perjalanan memakan waktu 2 jam kurang untuk mencapai kawasan Dieng, setelah sampai di Dieng Pass, maka yang dilakukan kami berdua adalah mencari penginapan, setelah menemukan penginapan yang cocok kami berdua hanya menaruh barang-barang bawaan saja, dan langsung tancap gas menuju tempat wisata di daerah Dieng tersebut, kami mulai berjalan kaki dari tempat penginapan menuju tempat wisata Telaga Warna,jarak dari penginapan ke tempat tersebut tidaklah terlalu jauh, hanya sekitar 1-2 km, jadi cukup jalan kaki, tapi kalo agan tidak terlalu suka jalan, agan bisa menyewa sepeda motor di tempat penginapan, setelah oke tempat pertama yang kami datangi adalah Gunung di sebelah Telaga Warna, oh iya sebelumnya agan harus membayar tiket wisata alam untuk keseluruhan atau umum tapi di haruskan membayar kembali pada saat sampai di tempat wisata, (kenapa ga sekalian ya???.



setelah membayar itu kami berdua menuju tiket box untuk memasuki bukit sebelah telaga warna, tujuannya untuk melihat keindahan Telaga tersebut dari bukit atas, sebelum mendaki pastikan agan memakai masker ya, karena jalur pendakiannya cukup berdebu, setelah di puncak dan puas berselpi selpi selama 1/2 jam di tempat, 


kami pun menuju tujuan tempat wisata berikutnya, yaitu turun ke bawah alias ke tempat telaga warna itu sendiri, dan untuk memasukinya pun harus membayar lagi ( tapi tenang saja kawan, tiket masuknya murah-murah kok, di tempat tersebut kami pun hanya mengelilingi telaga sambil selpi, haha, 


setelah itu kami pun menuju tempat berikutnya yaitu kawah sikidang, karena jarak antar tempat wisata cukup dekat, kami pun hanya berjalan kaki menuju tempat tersebut, setelah mambayar tiket di tempat, kami berjalan menuju lokasi, disini selain kawah, ada padang savana juga, cuma kami tujuan utamanya menuju kawah sikidang, kalau diamati dan dilihat mungkin mirip sekali dengan wisata tangkuban perahu, hehe, di tempat ini banyak sekali pilihan menarik untuk bersenang-senang, seperti foto bersama karakter hanoman, penjual cenderamata, dan penyewaan kendaraan.


setelah puas dan waktu menunjukkan Dhuhur kami pun mencari musholla atau masjid terdekat, karena kami melihat musholla di tempat tersebut sangat penuh, kami memutuskan untuk mencari masjid yang berlokasi di luar kawah, setelah menunaikan kewajiban kami menuju warung terdekat untuk membeli minuman, dan sekalian membeli oleh-oleh disana berupa manisan carica dan keripik carica, oke setelah rehat dan sedikit berbelanja, kami pun menuju tujuan berikutnya, yaitu Candi Arjuna dan Museum, kami pun berjalan menuju tujuan, setelah sampai kami menuju tiket box dan tidak perlu membayar karena sudah satu paket dengan tiket wisata kawah sikidang, hehe.


dan setelah itu kami menuju penginapan kembali karena waktu sudah menunjukkan sore hari. Malam harinya kami pun mencari makan malam, dan menu santapan kami waktu itu adalah menu khas Dieng tersebut yaitu Mie Ongklok, oh iya bahan-bahan yang disajikan berupa Mie (tentu saja ada emih karena namanya juga mie, hehe), tahu, sayur mayur, dan kuahnya ane rasa mirip dengan kuah soto, tapi bukan soto bandung loh, hehe. 


dan setelah itu kami mencari guide untuk melakukan pendakian menuju puncak gunung prau, setelah menemukannya kami bertransaksi dan menyetujui untuk memulai pendakian pukul 02.00 dini hari, setelah itu kami pun beristirahat malam untuk memulai tidur.

17 Agustus 2015

Di waktu sedang tidur, kami pun dibangunkan oleh guide kami, dan waktu menunjukkan pukul 1.30 Dini hari, dan saatnya kami untuk bersiap-siap untuk berangkat, oh iya selalu membawa masker untuk pendakian ini, karena debunya itu, aduh ampun, haha, ya sebelum kami mendaki, diwajibkan untuk mendaftar terlebih dahulu di pos yang telah disediakan, setelah itu kami diberi tiket, aturan-aturan dan peta kasar untuk memasuki gunung tersebut.singkat kata kami berdua langsung mendaki dengan dibimbing seorang pemandu, sebenarnya ada tiga jalur yang bisa didaki untuk memasuki tempat tersebut, tapi menurut pemandu tersebut, kami akan mengambil jalur yang landai untuk mendaki, (kita mah iyahin aja weh soalnya pengen cepet karena dikejar waktu, :D ).
yup jalur pendakian cukup berat karena selain oksigennya tipis ditambah si pemandu jalannya cepet banget cuy, sambil merokok pula, padahal di pertengahan jalan, jalur sudah menanjak, terjal, dingin sangat, gelap pula, ane dan temen sampe istirahat 3x dalam 5-10 menit untuk mengambil napas, setelah melalui perjalanan tersebut kami pun sampai di puncak pass pada pukul 04.00 lebih, setelah beristirahat dan menunggu beberapa waktu, maka perjalanan kami pun terbayarkan dengan sebuah sunrise yang indah.




Sekitar pukul 07.00 atau 08.00 pagi kami pun kembali menuruni gunung, untuk perjalanan turun gunung relatif lebih mudah daripada pendakian.



Setelah sampai di penginapan, kami pun mulai istirahat sejenak sambil melakukan packing untuk perjalanan pulang, setelah sholat dhuhur kami pun langsung pulang menuju terminal wonosobo, dengan menaiki mikrolet seperti biasa, dan kabar buruk pun terjadi setelah sampai di terminal, tiket pulang bus budiman tujuan cimahi sudah habis, aargh, "kalo mau beli aja dulu, nanti tunggu saja semoga ada penumpang yang akan turun dari bis di tengah perjalanan", begitulah kata-kata mutiara dari penjual tiket, yang artinya kita disuruh beli dulu tiket dan diharuskan berdiri sampai di Bandung tanpa kebagian tempat duduk sampai ada penumpang yang akan turun, well, kalo semua penumpang menuju Bandung gimana?, dan lagian pastinya bukan kami saja yang berdiri bukan, walaupun ada pastinya ya rebutan,aaargh, oke setelah itu ane ama temen ane ada 2 pilihan, naik bus budiman pool cicaheum atau bus sinar jaya pool cicaheum juga, keduanya tiketnya masih available tempat duduk, bedanya budiman berangkat jam 6 sore, kalo sinar jaya berangkat 1/2 6 sore, selain itu jika bis budiman istirahatnya dapat makan 1x, kalo bis sinar jaya ga dapet makan istirahatnya, tetapi sama-sama berangkat jikalau bis dari bandung telah tiba namun keduanya belum tiba dan waktu masih menunjukkan pukul 2 siang, jika membeli mendadak ditakutkan tidak kebagian tiket kembali, setelah ditimbang-timbang ane ama temen ane pilih bis sinar jaya, dengan pertimbangan lebih cepat berangkat dalam waktu 1/2 jam, setelah membeli tiket kepulangan bis dari sinar jaya, setengah jam kemudian bis pool budiman cimahi dan cicaheum pun tiba dalam waktu jam 3 sore, oh oke, dan kami pun menunggu bis sinar jaya, setelah ditunggu bis sinar jaya pun tiba dalam waktu jam 1/2 8 malam, aaaaaaarghhh kembali, pool budiman sudah berangkat dari tadi semenjak pukul 6 sore karena bis nya sudah available. dan setelah bis tiba kami pun langsung menaiki bis tersebut, dan sepanjang perjalanan kami pun hanya tidur walaupun istirahat di Ciamis, kami tetap tidur, sambil aarggggh haha. dan singkat kata akhirnya kami pun tiba di Kota Bandung pool Cicaheum, pada pukul 1/2 5, wow ternyata cepat ya, kami pikir bakal lama dan sampai pada pukul 8 pagi, alias 12 jam, mungkin karena dikejar waktu supir bis nya memakai kecepatan tinggi, dan kami tidak tahu karena kami tidur, haha.

Kesimpulan :

Biaya :
- Bis Budiman + 1x Makan ( Bandung - Wonosobo ) Rp.95.000/orang
- Bis Budiman + 1x Makan ( Wonosobo - Bandung ) Rp.95.000/orang
( ane pake Sinar Jaya pulangnya tanpa makan Rp.85.000/orang )
- Mikrolet ( Terminal - Dieng ) Rp.20.000/orang
- Mikrolet ( Dieng - terminal ) Rp.20.000/orang
- Penginapan ( 1 Hari / Check Out Paling Telat jam 1 Siang ) Rp.250.000 (Rp.125.000/Orang)
Fasilitas : 1 Tempat Tidur, 1 Kamar Mandi Di Dalam + Air Panas 
- Sewa Motor (ane ga jadi sewa tapi ane kasi tau harganya kalo agan mau sewa ) Rp.100.000/hari
- Tiket :
Tiket Masuk Tempat Wisata Keseluruhan Rp.8.000
Tiket BUkit Telaga Warna Rp.3.000
Tiket Telaga Warna Rp.7.500
Tiket Kawah Sikidang dan Candi Arjuna (sudah sepaket) Rp.10.000
Tiket Museum Rp.5.000
Tiket Gunung Prau Rp.10.000
Guide Rp.200.000 atau Rp.100.000/orang
Mie Ongklok Rp.7.000/porsi
Makan Berat 3x 10.000/1 hari = Rp.30.000/orang
Oleh-Oleh Rp.15.000/Pcs

Total : Rp.600.500,-

*biaya bisa ditekan dengan perhitungan :

- penginapan bisa mendapatkan harga termurah Rp.50.000,- atau bisa juga kemping.
Resiko : tidak mendapatkan air mandi hangat

- Tidak perlu sewa motor
Resiko : Berjalan kaki ke setiap tempat

- Tidak perlu guide (khusus jika mau ke puncak gunung prau pertama kali)
Resiko : Tersesat

- Perhitungan berdasarkan pengalaman kami berdua
Barang Barang Penting :

- Masker
- Air Mineral
- Senter ( kalo mau mendaki dini hari )
- Kaos Tangan

Lain-Lain :

- Kalo sudah sampai di terminal wonosobo langsung beli tiket pulang ke bandung pada agen bis yang sama, biar tidak kehabisan kalo mendadak kayak kami berdua
- Buat penginapan sebenarnya banyak yang kosong, yang ditulis di internet itu sering penuh, padahal masih banyak tempat lain yang tidak disebutkan di internet, kisaran 50.000-600.000 tergantung fasilitas.Kami berdua awalnya kebingungan karena memesan pada saat sudah sampai di terminal, dan penuh semua, setelah sampai di tujuan masih ada penginapan yang lain masih kosong.
- Buat yang bawa cewe, pastikan dia sudah halal kawan, atau temen agan juga bawa cewe, jadi bisa 2 kamar isinya 1 kamar 2 cowo dan 1 kamar lagi 2 cewe, soalnya tidak diizinkan oleh sang pemilik penginapan buat 1 pasangan 1 kamar kalo belum halal, karena ane sama temen ane cowo, jadi boleh, ( berarti kalo homo boleh dong?, tapi ane bukan homo gan, hahaha ).
- Kalo agan tidak terlalu suka jalan bisa sewa motor langsung di penginapan. Tapi karena jarak antar tempat wisata yang kami berdua datangi itu dekat-dekat jadi kami hanya berjalan saja mengunjungi setiap tempat wisata.
- Buat beli oleh-oleh semacam olahan buah carica, kalo beli di dekat tempat penginapan pasti mahal-mahal sekitar 25.000-35.000, ane kebetulan belinya agak jauh dari tempat wisata, tepatnya di warung warga, harganya hanya Rp.15.000 dengan kualitas dan isi yang sama, hehe.
- Kalo buat treking malam, usahakan pake masker, sepatu, kaos tangan, dan senter juga jaket tebal, karena saat paling dingin adalah jam 4-6.
- Ane cuma nemu satu-satunya minimarket disini, yaitu indom***t doang, dan sudah bisa ditebak panjang banget antriannya pas mau bayar, ane nyari-nyari saingannya minimarket al**mart, kaga ada disini, haha. (peluang bisnis yang bagus).

Dan begitulah kiranya perjalanan kami berdua, terima kasih telah membaca :), maaf kalo tulisannya berantakan, hehehe






NOTE : Selalu jaga kebersihan, jika membawa bungkus makanan, harap membawa kembali sisa sampahnya, kalo pengen nulis-nulis pesan-pesan melalui kertas kertas jenis A4 terus difoto sah-sah saja, tapi jangan lupa kertasnya jangan dibuang sembarangan, bawalah kembali kertas anda.

Sunday, March 25, 2012

Wisata Air Terjun Songgolangit di Jepara, Jawa Tengah

Air Terjun SonggoLangit adalah air terjun yang terletak di Bucu, Kembang 30 km sebelah utara dari pusat kota Jepara. Air terjun ini mempunyai ketinggian 80 meter dengan lebar 2 meter. Disekitar air terjun ini dapat dijumpai beragam Kupu-kupu.

Gambar 1.1 Pintu Gerbang Air Terjun Songgolangit

Berjarak 35 km dari pusat Kota Jepara ke arah utara. Untuk mencapai Air Terjun Songgolangit dapat ditempuh dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4 dengan kondisi jalan beraspal.
Jika dari pusat kota Jepara, ambil jalan ke arah utara yang menuju jalur arah Kabupaten Pati dengan melewati Kecamatan Mlonggo, Kecamatan Bangsri dan Kecamatan Kembang. Jarak Jepara ke Kecamatan Kembang kurang lebih 20 km. Selanjutnya dari Kecamatan Kembang perjalanan diteruskan ke Desa Cepogo melewati hutan jati milik Perhutani dengan jarak kurang lebih 2 km hingga sampai pertigaan jalan di desa tersebut. Di pertigaan ini akan ditemui papan petunjuk ke lokasi Air Terjun Songgolangit. Papan petunjuk ini ada di tepi jalan dan mudah terlihat. Dalam papan petunjuk ini lokasi air terjun masih berjarak 11 km lagi dengan mengambil arah ke kanan atau timur dari pertigaan tersebut.
Dari Desa Cepogo ini perjalanan selanjutnya akan melewati Desa Semanding hingga tiba di Desa Bucu, dimana air terjun tersebut berada.
Bagi yang menggunakan kendaraan umum dari Terminal Jepara naik bis jurusan Pati atau Bangsri. Turun di pertigaan ke arah Desa Cepoga. Jarak dari pertigaan ini ke Terminal Bangsri kurang lebih 4 km. Setelah turun perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan ojek (banyak tersedia di pertigaan tersebut) menuju lokasi Air Terjun Songgolangit. Ongkos naik ojek ini lumayan sekitar Rp 20000 sekali antar atau pergi.
Gambar 1.2 Tempat Tujuan Wisata Air Terjun Songgolangit
Sayangnya dulur, pas waktu penulis kesitu, tempat wisata ini sedang tutup, sehingga sepi pengunjung, jadi sewaktu masuk ke dalam gerbang pintu juga ngga bayar soalnya ga ada yang jaga juga, (ups..!!!) hehe. oia lur, kalo pengen berenang disini, disarankan di tepiannya saja, soalnya pas ke tengah air terjun itu airnya dalem banget....

Gambar 1.3 Tempat Tujuan Wisata Air Terjun Songgolangit
Gambar 1.4 Tempat Tujuan Wisata Air Terjun Songgolangit
Gambar 1.5 Tempat Tujuan Wisata Air Terjun Songgolangit

Saturday, March 17, 2012

Pengertian Modus, Median, Kuartil, Desil, dan Persentil

1. Modus
    Untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi atau paling banyak terdapat di lingkungan ukuran modus disingkat Mo, Jika kita dengar atau baca : kebanyakan kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit malaria, pada umumnya kecelakaan lalu lintas karena kecerobohan pengemudi, maka ini tiada lain masing-masing merupakan modus penyebab kematian dan kecelakaan lalu lintas.

2. Median
    Median menentukan letak data setelah data itu disusun, menurut urutan nilainya, kalau nilai median sama dengan Me, maka 50% dari data harga-harganya paling tinggi sama dengan Me, sedangkan 50% lagi harga-harganya paling rendah sama dengan Me.

3. Kuartil
    Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak, sesudah disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan pembaginya disebut kuartil.

4. Desil
    Jika kumpulan data itu dibagi menjadi sepuluh bagian yang sama, maka didapat sembilan pembagi dan tiap pembagi dinamakan desil
 
5. Persentil
    Sekumpulan data yang dibagi menjadi seratus bagian yang sama akan menghasilkan sembilan puluh sembilan pembagi yang berturut-turut dinamakan persentil pertama, kedua, .... sembilan puluh sembilan, dan disimbolkan menjadi P1, P2, .... P99

Wednesday, March 14, 2012

Keindahan Pantai di Kota Jepara


Kota Jepara adalah salah satu daerah yang berada di kawasan Jawa Tengah, kota Jepara ini selain terkenal karena dijuluki sebagai kota ukir, tetapi memiliki sejumlah daerah kawasan wisata laut yang menarik untuk dikunjungi, diantaranya yaitu : Pantai Bandengan, Pantai Kartini, dan Pulau Panjang.\
 
1.    PANTAI BANDENGAN
Pantai bandengan ini merupakan salah satu obyek wisata laut yang memiliki keindahan pantai di kota Jepara, dikelilingi oleh hamparan pasir putih, ditambah dengan air laut jernih yang dingin, semakin membuat anda ketagihan untuk berenang di pantai ini, 
Gambar 1.1 Pantai Bandengan
2.    PANTAI KARTINI
Pantai ini sebenarnya digunakan sebagai tempat transit perahu-perahu nelayan, akan tetapi tidak ada salahnya untuk mengunjungi tempat ini, karena di pantai ini terdapat sea world-nya kota Jepara, yaitu bangunan berbentuk kura-kura raksasa, dengan di dalamnya terdapat makhluk-makhluk penghuni laut yang menempati akuarium, 
Gambar 1.2  Pantai Kartini
3.    PULAU PANJANG
Pulau ini masih terdapat di daerah kawasan pantai kartini, cukup dengan menaiki perahu dari pantai kartini, selama 15 menit akan langsung sampai pada pulau tersebut, pulau ini walaupun kecil, akan tetapi sangat indah, sepanjang pesisir pantai dikelilingi pasir putih, dan di tengahnya terdapat hutan.
Gambar 1.3  Pulau Panjang
Gambar 1.4 Pintu Masuk Pulau Panjang
Gambar 1.5 Pesisir Pantai Pulau Panjang